Rasanya lama sekali tidak membuka blog ini. Jarang buka laptop akibat rutinitas pekerjaan. Alhamdulillah sekarang sudah bekerja tetap di salah satu BUMN. Hampir 5 tahun lamanya. Terakhir posting artikel yang (tidak) bermanfaat ini tepatnya pas jaman kuliah yang penuh ketidakpastian kala itu. Btw, apa kabar ya teman-teman kuliahku? Semoga kalian semua sehat dan sukses disana.
Ada hal yang dari jaman kuliah yang sampai sekarang masih samar-samar. Yupss,, masalah pasangan. Padahal udah berumur gini. masih saja memikirkan tentang permasalahan asmara. Harusnya umur-umur segini sudah memikirkan sekolah anak, belanjaan istri, nambah adik atau enggak. Dan permasalahan-permasalahan rumah tangga lainnys. Lha ini masih saja seperti yang dulu. Penuh ketidakpastian tentang hubungan, hahahaha (ketawa maksa).
Hmmm, pernahkah kita berpikir bahwa kadang di setiap doa yang kita panjatkan itu sebenarnya adalah memaksa Tuhan untuk memenuhi keinginan kita. Memang sih doa itu harus sering kita panjatkan agar dikabulkan. Entah cepat atau lambat. Tapi, ketika doa itu tak kunjung terkabul, sampai kapan kita memanjatkan doa tersebut? Sampai kapan kita harus berhenti memohon sesuatu dalam doa kita dan menggantinya dengan permohonan yang lebih realistis misalnya? Apakah kita betahan atau lanjutkan?
Ah entahlah. pertanyaan-pertanyaan itu kadang berputar-putar di kepala kita yang sedang galau karena doanya yang tak kunjung dikbulkan. Saya pun juga mengalaminya. Satu hal yang pasti, saya hanya berpedoman bahwa kita harus berbaik sangka kepada Tuhan. Yakinlah bahwa Tuhan akan mengabulkan doa-doa kita. Atau kalaupun doa itu tidak dikabulkan, yakinlah bahwa Tuhan sebenarnya mempunyai rencana lain dalam kehidupan kita agar menjadi lebih baik. Aamiin...
