Dewasa ini, sikap hedonisme kian tumbuh subur
di Indonesia. Parahnya lagi sebagian besar manimpa pada usia remaja. Hedonisme
merupakan pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi
bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin
menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. Atau lebih tepatnya, setiap remaja ingin
memperoleh suatu kesenangan, kenikmatan ataupun kesuksesan tanpa menghargai
proses.
Salah satu
faktor penyebab sikap hedonisme berasal dari keluarga. Remaja sekarang banyak
dimanja oleh orangtua. Mereka memberi semua yang diinginkan anaknya tanpa
memberi keleluasaan pada anak. Akibatnya remaja mejadi terbiasa mendapatkan apa
yang diinginkan tanpa melalui usaha yang keras. Dibandingkan dengan remaja atau
orang-orang dulu yang harus bekerja keras terlebih dahulu untuk mendapatkan
sesuatu yang diinginkannya.
Memang
memanjakan anak adalah hak orangtua. Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya
senang. Orangtua mungkin bermaksud baik dengan memberikan semua hal pada
remaja, namun dampaknya akan berpengaruh negatif karena remaja akan sangat
bergantung pada orangtua. Secara tidak sadar, hal tersebut akan menumbuhkan
sikap hedonisme pada remaja.
Tidak hanya dalam keluarga, sikap hedonisme pada remaja juga diajarkan oleh masyarakat. Masyarakat saat ini sering beranggapan bahwa menjadi artis atau menjadi bintang film akan cepat mendatangkan materi dibandingkan dengan mereka yang sekolah, kuliah, kursus, dan sebagainya.
Untuk menghindarkan semakin tumbuhnya sikap hedonisme pada remaja harus melalui pendidikan sikap dan perilaku. Pendidikan sikap dan perilaku tersebut tidak hanya menjadi tanggungjawab guru di sekolah, tetapi juga keluarga dan juga masyarakat.
Tidak hanya dalam keluarga, sikap hedonisme pada remaja juga diajarkan oleh masyarakat. Masyarakat saat ini sering beranggapan bahwa menjadi artis atau menjadi bintang film akan cepat mendatangkan materi dibandingkan dengan mereka yang sekolah, kuliah, kursus, dan sebagainya.
Untuk menghindarkan semakin tumbuhnya sikap hedonisme pada remaja harus melalui pendidikan sikap dan perilaku. Pendidikan sikap dan perilaku tersebut tidak hanya menjadi tanggungjawab guru di sekolah, tetapi juga keluarga dan juga masyarakat.
Orangtua perlu mengajarkan remaja tentang pola hidup sederhana dalam
kegiatan sehari-hari. Biasakan untuk tidak terlalu memanjakan anak. Semua
keinginan anak tidak harus dituruti. Bisa juga ketika anak menginkan
sesuatu maka orangtua memberikan target
yang harus dicapai oleh anak. Misalnya apabila juara satu di kelas maka akan
dibelikan laptop, dan sebagainya.