dalam diri manusia sendiri (faktor internal) dan ada yang berasal dari luar (faktor eksternal).
Faktor internal berkurangnya iman
1.
Kebodohan.
Ini
adalah sebab terbesar berkurangnya iman, sebagaimana ilmu adalah sebab terbesar
bertambahnya iman.
2.
Kelalaian, sikap berpaling dari kebenaran dan lupa.
Tiga
perkara ini adalah salah satu sebab penting berkurangnya iman.
3.
Perbuatan maksiat dan dosa.
Jelas
kemaksiatan dan dosa sangat merugikan dan memiliki pengaruh jelek terhadap
iman. Sebagaimana pelaksanaan perintah Allah Ta’ala menambah iman, demikian
juga pelanggaran atas larangan Allah Ta’ala mengurangi iman. Namun tentunya
dosa dan kemaksiatan bertingkat-tingkat derajat, kerusakan dan kerugian yang
ditimbulkannya, sebagaimana disampaikan oleh Ibnul Qayyim rahimahullah dalam
ungkapan beliau, “Sudah pasti kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan
bertingkat-tingkat sebagaimana iman dan amal shalih pun
bertingkat-tingkat”.[Ighaatsatu al-Lahafaan 2/142]
4.
Nafsu yang mengajak kepada keburukan (an-nafsu
ammaratu bissu’).
Inilah
nafsu yang ada pada manusia dan tercela. Nafsu ini mengajak kepada keburukan
dan kebinasaan, sebagaimana Allah Ta’ala jelaskan dalam menceritakan istri
al-Aziz:
“Dan
aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena Sesungguhnya nafsu itu
selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh
Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyanyang.” (Qs Yusuf:
53)
Nafsu
ini menyeret manusia kepada kemaksiatan dan kehancuran iman, sehingga wajib
bagi kita berlindung kepada Allah Ta’ala darinya dan berusaha bermuhasabah
sebelum beramal dan setelahnya.
Faktor eksternal berkurangnya iman
1.
Syeitan,
Musuh
abadi manusia yang merupakan satu sebab penting eksternal yang mempengaruhi
iman dan mengurangi kekokohannya.
2.
Dunia dan fitnah (godaan)nya.
Menyibukkan
diri dengan dunia dan perhiasannya termasuk sebab yang dapat mengurangi iman.
Sebab semakin semangat manusia memiliki dunia dan semakin menginginkannya, maka
semakin memberatkan dirinya berbuat ketaatan dan mencari kebahagian akherat,
sebagaiman dituturkan Imam Ibnul Qayyim.
3.
Teman bergaul yang jelek.
Teman
yang jelek dan jahat menjadi sesuatu yang sangat berbahaya terhadap keimanan,
akhlak dan agamanya. Karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah
memperingatkan kita dari hal ini dalam sabda beliau,
“Seorang
itu berada di atas agama kekasihnya (teman dekatnya), maka hendaknya salah
seorang kalian melihat siapa yang menjadi kekasihnya.”[HR at-Tirmidzi 4/589 dan
dinilai hasan oleh iman al-Albani]
Demikianlah
perkara sebab-sebab berkurangnya iman yang harus diperhatikan dalam iman, mudah-mudahan hal ini dapat
menggerakkan kita untuk lebih mengokohkan iman dan menyempurnakannya.
Wabillahi
taufiq.
sumber: Ustadz Kholid Syamhudi, Lc